Spensaka News - Rentetan kegiatan memperingati hari jadi SMP N 1 Kalasan ke-50 telah terlaksana secara keseluruhan. Terakhir pada Jumat (31/8) pagi, kegiatan dilakukan dengan bersepeda gembira dan lomba menghias tumpeng oleh peserta didik. Sebelumnya, peringatan ulang tahun yang disebut sebagai ulang tahun emas ini diawali dengan kegiatan anjangsana ke pendiri sekolah, kunjungan ke panti asuhan, bakti sosial, lomba peserta didik SD/MI serta pagelaran wayang kulit.
Sepeda gembira sendiri diikuti kurang lebih 570 siswa dan 25 guru pendamping. Kepala SMP N 1 Kalasan, Muji Rahayu, M.Pd., memberangkatkan rombongan dari lapangan Raden Ronggo sisi timur dengan mengibarkan bendera start. Suasana terlihat meriah karena para siswa menghias sepeda yang dikendarainya dan mengenakan atribut bervariasi sesuai tema masing-masing kelompok. Ada kelompok siswa yang mengambil tema tempo dulu, sehingga tiap-tiap anggota mengendarai sepeda ontel dan memakai pakaian jaman dulu.
Rute sepeda gembira ini dimulai dari kampus SMP N 1 Kalasan menuju Monumen Perjuangan Taruna yang ada di Plataran atau sering disebut Monumen Plataran. Monumen yang terletak di Dusun Plataran, Kiyudan, Selomartani, Kalasan ini berjarak sekitar 7 km dari SMP N 1 Kalasan. Para siswa tertib dengan mematuhi instruksi untuk bersepeda maksimal dua baris. Sesampainya di monumen yang diresmikan pada bulan Februari 1977 ini, para siswa diperkenankan untuk istirahat sejenak sambil melihat situasi yang ada di kawasan tersebut. Antusiasme siswa cukup baik dengan mengamati prasasti dan patung yang menggambarkan sosok pejuang kemerdekaan Indonesia. Setelah itu, para siswa diminta berkumpul guna mendengarkan penjelasan sejarah dan latar belakang dibangunnya Monumen Plataran.
Salah satu guru SMP N 1 Kalasan, Praptonugroho, M.Pd., menyampaikan bahwa Monumen Plataran dibangun oleh alumni Akademi Militer Yogyakarta dengan bantuan para perwira senior. “Monumen ini (Plataran-red) dibangun sebagai tanda penghormatan kepada para taruna dan alumni Akademi Militer Jogja yang gugur pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari serangan pasukan Belanda.” jelasnya. Beliau menambahkan agar para siswa dapat meneladani perjuangan para pahlawan yang telah gugur dan meniru semangat untuk meraih cita-cita.
Pada akhir sesi dilakukan pembagian doorprize. Untuk mendapatkan doorprize ini, para siswa harus menjawab pertanyaan yang bersifat edukatif seputar Monumen Plataran, di samping pertanyaan yang bersifat hiburan. Setelah itu, rombongan sepeda gembira melanjutkan perjalanan kembali menuju kampus SMP N 1 Kalasan.
Sesampainya di sekolah, para siswa menikmati nasi tumpeng yang telah dinilaikan sebelumnya untuk ajang lomba menghias tumpeng. Kriteria penilaian lomba tumpeng sendiri didasarkan atas unsur kreativitas, rasa, warna dan tekstur, uji organoleptik, serta kebersihan. Sedangkan dari pihak jajaran guru dan karyawan, melakukan doa bersama di serambi masjid sekolah, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh wakil kepala sekolah, Wahyu Pramono, S.Pd. Suasana meriah dengan sambutan tepuk tangan dari guru dan karyawan serta beberapa siswa saat sesi penyerahan potongan tumpeng dari wakil kepala sekolah kepada salah satu guru senior, Supartinah, S.Pd. (adm-btr)
SMP NEGERI 1 KALASAN